PEKANBARU, - Dinamika MUSORPROV KONI Riau 20 – 22 Desember 2021 tiga pekan mendatang menuai berbagai komentar dan silang pendapat, terutama tentang kontestasi calon Ketua Umum Koni Riau. Ada aroma kepentingan yang apabila berlebihan tentu akan menjadi kontraproduktif bagi masa depan pembinaan olahraga di daerah ini.
Tidak mudah mempertahankan keunggulan Riau. Berbagai prestasi gemilang yang telah diraih Riau di bidang olahraga, sebagai yang terbaik di Sumatera, merupakan bukti tak terbantahkan. Kita ketahui bersama, pada PON XX Papua Tahun 2021, Riau berada pada peringkat 8 dengan perolehan 67 medali (21 emas, 25 perak, 21 perunggu). Pada PON XIX di Jawa Barat tahun 2016, Riau berada pada peringkat 7 dengan perolehan 71 medali (18 emas, 26 perak dan 27 perunggu).
Pada PON XVIII tahun 2012 ketika Riau menjadi rumah, Provinsi Riau melejit menduduki peringkat 4 dengan perolehan medali sebanyak 133 medali (43 emas, 39 perak dan 51 perunggu).
Prestasi olahraga Riau dalam tiga kali PON berturut-turut berhasil menjadi yang terbaik di Sumatera, mengalahkan Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Babel, Bengkulu dan Lampung.
Riau bahkan diatas Provinsi Sumatera Utara dan Sumatera Selatan yang telah memiliki sarana prasarana olahraga dan didukung oleh anggaran yang sangat memadai. Apatah lagi Aceh sebagai Daerah Istimewa, didukung alokasi APBD yang besar, dan sarana prasarana olahraga yang lengkap dibandingkan Riau.
Menilik dari besarnya alokasi anggaran maupun ketersediaan sarana prasarana olahraga, harusnya prestasi ketiga daerah ini (Aceh, Sumut dan Sumsel) lebih baik dari Riau, namun faktanya tidaklah demikian, Riau yang terbaik.
Pencapaian prestasi gemilang dan cemerlang olahraga Riau tersebut merupakan bukti kuatnya kepemimpinan “Tokoh Tempatan Melayu Riau” yang meneraju KONI Provinsi Riau, yakni Rusli Zainal, Yuherman Yusuf, Emrizal Pakis (Alm), dan Raja Marjohan Yusuf.
Setelah saya renungkan, Pak Emrizal Pakis sudah tiada, Pak Raja Marjohan mundur pula karena memikul Amanah yang lebih berat sebagai Ketua MKA LAM Riau, Kita paham. Maka saya mengajak kita semua untuk berlapang dada memberikan tongkat estafet kegemilangan tersebut kepada Putra Melayu Riau Tempatan, untuk meneruskan dan meningkatkan prestasi olahraga Riau ke depan.
Dengan pertimbangan itu pula dan demi menjaga kesinambungan kegemilangan prestasi olah raga Riau, dengan ini Saya menyatakan mundur dari kontestasi calon Ketum KONI Riau. Ribuan terima kasih kepada para sahabat yang antusias mendukung.
Saatnya kita berpikir, “Marwah Daerah Riau” harus kita julang lebih dari kepentingan pribadi atau kelompok. Tantangan dan kompetisi olahraga ke depan akan semakin berat, perlu orang-orang yang telah memiliki pengalaman dan perhatian penuh pada dunia olahraga. Personal yang dapat membangun kesebersamaan dan kekompakan tim.
Mari bersama-sama kita dukung dan jalin sinergi menyukseskan helat Musorprov KONI Provinsi Riau Tahun 2021 agar terselenggara dengan sukses dan lancar, tunak menjaga kekompakan dan spirit sportivitas.
Semoga Mursorprov KONI Provinsi Riau berhasil merumuskan Program Bernas dan Konkrit untuk memajukan olahraga di Riau. Berhasil menetapkan dan memilih Ketua Umum serta menyusun kepengurusan yang amanah dan berintegritas serta memiliki komitmen tinggi mengelola organisasi secara profesional, bersih dan transparan. Salam Olahraga, Endang Sukarelawan. (Mulyadi).